Belut atau swamp ells Edit
Belut atau swamp ells (Monopterus/Fluta, Ophiternon/Synbrachnus) oleh
sebagian orang dianggap sebagai hewan yang menjijikan. Bukan hanya
karena hidup di lumpur pada perairan tergenang seperti sawah dan
rawa-rawa, tetapi bentuk tubuhnya mirip ular, hanya tidak bersisik.
Belut merupakan hewan yang digolongkan ke dalam bangsa ikan.
Cirinya yang paling menonjol bangsa ikan adalah mempunyai insang dan bergantung pada air. Sekalipun belut dapat bertahan hidup di dalam becek atau lumpur tanpa air, bahkan sawah yang mengering, namum dalam bereproduksi belut tetap membutuhkan air. Pemijahan belut hanya akan terjadi selama musim hujan atau pada lingkungan yang mempunyai air.
Belut dapat hidup di danau atau rawa-rawa tanpa lumpur sehingga dapat dipelihara di kolam, bak, akuarium, atau wadah lainnya tanpa lumpur sebagaimana pemeliharaan ikan lainnya.
Informasi ini memperjelas bahwa belut adalah ikan. Tidak ada hubungan antara belut dan ular, sekalipun tubuh kedua hewan tersebut sangat mirip. Kedua hewan ini berasal dari bangsa yang berbeda.
KALASIFIKASI BELUT
Di dalam buku yang ditulis oleh Hasanuddin Saanin (1984) berjudul Taksonomi dan Kunci Identifikasi ikan klasifikasi belut sebagai berikut:
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Synbrachiformes
Famili : Synbranchidae
Genus : Monopterus/Fluta
Spesies : Monopterus albus/Fluta alba
Nama Indonesia : Belut
Nama lokal : Belut sawah, moa, welung, lindung, sugile, sugili, sogili, lenrong.
MORFOLOGI BELUT
Belut merupakan golongan ikan konsumsi air tawar, bentuk tubuh bulat memanjang seperti ular, tidak bersisik, sehingga sangat licin. Sirip punggung dan sirip dubur berubah bentuk menjadi sembulan kulit yang tidak berjari-jari, karena itu dianggap tidak mempunyai sirip. Ukurana kepala belut lebih besar dibanding tubuhnya. Mata belut kecil dan lengkung insangnya tiga pasang yang bergabung menjadi lipatan tunggal di bawah kepala. Punggung berwarna kehijauan dan bagian perut kekuningan. Panjang tubuh belut sawah dapat mencapai 90 cm berat sampai 1 kg/ekor.
PERBANDINGAN KANDUNGAN GIZI BELUT, SAPI, DAN TELUR (100 gram)
Sumber: Direktorat Gizi, Depkes RI (1971)
Sumber:
Ghufran H. Khordi K. 2011 “Lebih Untung dengan Pembenihan Belut” Cahaya Atma Pustaka
Fajar Junaryatna “Pelatihan Kewirausahaan Budidaya Belut”.
Cirinya yang paling menonjol bangsa ikan adalah mempunyai insang dan bergantung pada air. Sekalipun belut dapat bertahan hidup di dalam becek atau lumpur tanpa air, bahkan sawah yang mengering, namum dalam bereproduksi belut tetap membutuhkan air. Pemijahan belut hanya akan terjadi selama musim hujan atau pada lingkungan yang mempunyai air.
Belut dapat hidup di danau atau rawa-rawa tanpa lumpur sehingga dapat dipelihara di kolam, bak, akuarium, atau wadah lainnya tanpa lumpur sebagaimana pemeliharaan ikan lainnya.
Informasi ini memperjelas bahwa belut adalah ikan. Tidak ada hubungan antara belut dan ular, sekalipun tubuh kedua hewan tersebut sangat mirip. Kedua hewan ini berasal dari bangsa yang berbeda.
KALASIFIKASI BELUT
Di dalam buku yang ditulis oleh Hasanuddin Saanin (1984) berjudul Taksonomi dan Kunci Identifikasi ikan klasifikasi belut sebagai berikut:
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Synbrachiformes
Famili : Synbranchidae
Genus : Monopterus/Fluta
Spesies : Monopterus albus/Fluta alba
Nama Indonesia : Belut
Nama lokal : Belut sawah, moa, welung, lindung, sugile, sugili, sogili, lenrong.
MORFOLOGI BELUT
Belut merupakan golongan ikan konsumsi air tawar, bentuk tubuh bulat memanjang seperti ular, tidak bersisik, sehingga sangat licin. Sirip punggung dan sirip dubur berubah bentuk menjadi sembulan kulit yang tidak berjari-jari, karena itu dianggap tidak mempunyai sirip. Ukurana kepala belut lebih besar dibanding tubuhnya. Mata belut kecil dan lengkung insangnya tiga pasang yang bergabung menjadi lipatan tunggal di bawah kepala. Punggung berwarna kehijauan dan bagian perut kekuningan. Panjang tubuh belut sawah dapat mencapai 90 cm berat sampai 1 kg/ekor.
PERBANDINGAN KANDUNGAN GIZI BELUT, SAPI, DAN TELUR (100 gram)
Komponen | Belut | Sapi | Telur |
Protein (g) | 18,4 | 18,8 | 12,8 |
Lemak (g) | 27 | 14 | 11,5 |
Kalori (kkal) | 303 | 207 | 162 |
Zat besi (mg) | 20 | 2,8 | 2,8 |
Kalsium (mg) | 20 | 11 | 54 |
Fospor (mg) | 200 | 170 | 180 |
Vitamin A (Sl) | 1.600 | 30 | 900 |
Vitamin B (mg) | 0,1 | 0,08 | 0,1 |
Vitamin C (mg) | 2 | 0 | 0 |
Karbohidrat (g) | 0 | 0 | 0,7 |
Air (g) | 58 | 66 | 74,0 |
Sumber:
Ghufran H. Khordi K. 2011 “Lebih Untung dengan Pembenihan Belut” Cahaya Atma Pustaka
Fajar Junaryatna “Pelatihan Kewirausahaan Budidaya Belut”.